MENU BLOG

Tuesday, 10 March 2015

METODE PENYUSUNAN & PENYUNTINGAN KITAB AL-BIDAYAH WA NIHAYAH


Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya ini memulai penulisan karyanya sejak
tahun pertama hijriyah, menyusun rentetan kejadian sesuai dengan kronologis
peristiwa. Metode ini pernah dipakai sebelumnya oleh Khalifah bin Khayyat,
imam at-Thabari, al-Muar-rikh Ibnu Atsir dengan sedikit perbedaan1, Imam Ibnu
al-Jauzi dan Iain-lain. Dan metode ini jelas memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dalam menyunting kitab al-Bidayah wan Nihayah ini, saya menggunakan
metodologi sebagaimana berikut,
1. Menyusunnya sesuai dengan tema, saya berusaha menulis masa
kekhalifahan setiap Khulafa'ur Rasyidin dalam beberapa pasal sesuai dengan tematema
yang kelak menyatukan setiap pasal. Pertama saya menulis pasal tentang
biografi setiap khalifah, keutamaan mereka, kemudian di pasal lainnya tentang
bagaimana proses penobatan mereka menjadi khalifah. Pasal selanjutnya aku
ruliskan tentang penaklukan-penaklukan yang terjadi pada masa mereka dan
begitulah seterusnya. Dengan begitu aku dapat mengum-pulkan tema-tema yang
ada kemiripan antara satu sama lainnya dari ber-bagai tempat yang terpisah dari
kitab al-Bidayah wan Nihayah ini, selanjutnya saya membuat daftar isi untuk
memudahkan siapa saja yang ingin merujuk ke buku aslinya.
2. Saya menghapuskan pembahasan yang terlalu meluas, hadits-hadits yang
lemah, riwayat maupun cerita yang di dalamnya terdapat syudzudz (keanehan)
ataupun lafaz-lafaz yang mungkar, dan saya juga menghapuskan penulisan
biografi setiap tokoh yang disebutkan pengarang al-Bidayah di akhir tiap tahun
kejadian, karena menurut saya penulisan biografi itu lebih sesuai ditempatkan
dalam kitab-kitab Thabaqat, dan Tarajum (buku biografi) para tokoh.
3. Saya berusaha mentakhrij hadits-hadits maupun atsar-atsar yang
terdapat dalam buku ini langsung dari sumber-sumbernya, kemudian
menyesuaikannya sambil mengoreksi dan memperbaiki hal-hal yang keliru.
4. Saya berupaya menulis dengan tepat nama para tokoh dan lafazh-lafazh
yang dianggap penting, dan aku berusaha menerangkan nama tempat-tempat yang
disebutkan dalam buku ini dari kitab-kitab al-buldan (yang membahas tentang
tempat dan negeri, pent.), selanjutnya kata-kata yang asing berupaya untuk saya
jelaskan dengan bantuan kitab-kitab lugJiah (bahasa).
5. Saya berupaya untuk tidak merubah redaksi pengarang, kecuali
1 Ibnul Atsir mengumpulkan berbagai macam peristiwa yang satu tema dalam satu tempat walaupun terjadi dalam
tahun yang berbeda, sebagaimana yang telah diterangkannya dalam mukaddimahnya. {Al-Kamil fi at-Tarikh, 1/4).
tempat-tempat tertentu dengan tujuan menyesuaikan antara redaksi maupun
kalimat-kalimat yang terpotong setelah menghapus beberapa hal yang aku anggap
terlalu bertele-tele, atau juga untuk mengumpulkan beberapa pembahasan
yang memiliki kemiripan satu-sama lainnya dalam satu tempat.
6. Seluruh cetakan buku ini -dan ini sangat banyak- adalah salinan dari
cetakan pertama yang terbit pada tahun 1351 H (1932 M) dikeluarkan oleh
penerbit as-Salafiyyah, penerbit as-Sa'adah dan penerbit al-Khanji di Mesir,
ataupun cetakan-cetakan lain yang diambil dari penerbitan yang telah disebutkan
ini, namun sayangnya para penerbit tidak pernah berusaha merujuk kepada
manuskrip aslinya. Oleh sebab itu banyak terdapat kekeliruan dan kata-kata yang
hilang, saya dapat menjelaskan hal tersebut setelah memban-dingkan antara
naskah-naskah tersebut dengan aslinya. Karena itulah saya terpaksa merujuk
seluruh naskah kitab tersebut untuk disesuaikan dengan referensi yang digunakan
pengarang agar kekeliruan-kekeliruan itu dapat diluruskan. Namun saya tidak
menyebutkan seluruh bentuk kekeliruan tersebut dalam catatan kaki buku ini agar
tidak menjadi terlampau banyak, tetapi saya hanya menyebutkan beberapa contoh
saja.
7. Jika saya sebutkan, "Dalam naskah aslinya begini..." maka yang saya
maksudkan adalah kitab al-Bidayah wan Nihayah yang dicetak oleh Dar al-Fikri
di Beirut, dan sebenarnya saya berkeinginan untuk meruju' ke manuskrip aslinya
namun saya mendapatkan kesulitan untuk itu.
8. Mengenai keutamaan para Khulafa'ur Rasyidin, al-Hafizh Ibnu Katsir
MÍW telah menyebutkan sebagian kisah mereka, dan sebagian dari kisah ini
terdapat di Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Muslim, pent.), dan sebagian lainnya
terdapat dalam kitab-kitab Sunan ataupun buku-buku Musnad, dan Mushannaf,
dan di antara kisah tersebut ada yang shahih, hasan maupun dhaif. Dalam upaya
meringkas buku ini aku hanya menyebutkan keutamaan mereka yang terdapat
dalam Shahih a¡-Bukhari saja, baik keutamaan ini telah disebutkan oleh pengarang
ataupun yang tidak disebutkannya. Dan aku telah terangkan ini di tempatnya.
9. Saya berupaya membuat judul setiap pasal, pokok bahasan, dan paragraf,
untuk dapat merangkum seluruh makna yang terdapat dalam buku ini demi
memudahkannya.

0 komentar: