Penelitian ini bertujuan menelaah dan menganalisis secara kritis tentang pembinaan akhlak anak dalam pembentukan pribadi muslim. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat membantu para pengajar atau pendidik dan orang tua dalam menerapkan metode yang tepat dan sesuai dengan perkembangan anak mengajarkan dan mengarahkan anak dalam masalah akhlak atau budi pekertinya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang seorang tokoh pendidikan yaitu Imam Al-Ghazali. Pengumpulan datanya dilakukan dengan membaca, menelaah, kemudian menganalisis sumber-sumber literatur, baik data primer maupun sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian menunujukkan:
(1) Konsep Al-Ghazali tentang penerapan metode pembinaan akhlak anak dalam proses pembentukan kepribadian Islami, bahwasannya anak dalam pembinaan akhlaknya, baik dalam perilaku ataupun kebiasaan sehari-hari kaitannya dengan tingkah laku di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat serta teman sepergaulannya. Dalam hal ini Al-Ghazali menasihatkan bahwa setiap pendidik ataupun orang tua agar memperhatikan dan memberikan metode pendidikan yang baik khususnya terhadap pembinaan akhlaknya.
(2) Adapun penerapan metode pembinaan akhlak anak dalam proses pembentukan kepribadian Islami menurut Al-Ghazali antara lain:
a. Dalam memberikan nasihat anak adalah mudah sedangkan kesulitannya terletak pada penerimaan dan mengamalkannya, janganlah anak diberikan pengajaran bahwa menuntut ilmu hanya semata-mata di dunia tanpa mengamalkannya.
b. Anak tidak seharusnya dirugikan dengan amal perbuatan yang buruk dan jangan sampai melakukan perbuatan tidak baik, bahwasannya ilmu yang tidak diamalkan pasti tidak ada faidahnya (manfaat).
c. Membiasakan anak untuk menyesuaikan perkataan dan perbuatannya dengan syariat Islam, jika ilmu dan amal tidak sesuai syariat maka membawa pada kesesatan.
d. Hendaknya anak mengetahui bahwasannya segala sesuatu baik perkataan dan perbuatan, serta sesuatu yang ditinggalkan semua mengikuti tuntunan Rasulullah SAW, dan bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah).
e. Membiasakan anak untuk beramal shalih dan selalu berbuat kebaikan (kebajikan) kepada orang lain, tidaklah berbuat maksiat.
f. Membiasakan anak untuk bertahajjud pada sebagian malam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, ini merupakan suatu perintah.
g. Mengajarkan anak bahwa ilmu tanpa diamalkan adalah kebodohan (gila) dan amal tanpa diamalkan tidak akan berhasil, mendidik anak-anak untuk selalu mengamalkan ilmu-ilmu baik pengetahuan dan agama.
0 komentar:
Post a Comment