MENU BLOG

Tuesday, 30 September 2014

Pitutur Imam Ghazali dalam kitab Ayyuhal Walad

Suatu saat, murid ImamAl-Ghazali menulis surat kepada gurunya dengan harapan agar Al Imam Al Ghazali dapat membalasnya, memberi wasiat dan nasihat kepada dirinya.

Imam Al Ghazali dengan dengan tulus dan ikhlas hatinya telah membalas surat tersebut dan telah memasukkan beberapa saran yang cukup berguna buat muridnya juga kita. Nasihat tulus dari Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dinukilkan dalam surat kepada murid yang disayanginya.

Nasihat Imam Al-Ghazali ini kemudian menjadi sebuah kitab bernama
 Ayyuhal Walad atau dikenal juga dengan nama Ar-Risalah Al-Waladiyyah.

Saya tuliskan beberapa nasihat indah dan mendalam yang diambil dari kitab
 Ayyuhal Walad Imam al-Ghazali:

Waktu Itu Adalah Kehidupan

Wahai Anakku Yang Tercinta,

Antara nasihat Rasulullah SAW kepada umatnya adalah seperti hadits beliau:

علامة إعراض الله تعالى عن العبد, اشتغاله بما لا يعنيه, وإن امرأ ذهبت ساعة من عمره, في غير ما خلق له من العبادة, لجدير أن تطول عليه حسرته, ومن جاوز الأربعين ولم يغلب خيره على شره فليتجهز إلى النار.

Maksudnya:

Adalah termasuk tanda berpalingnya Allah Taala dari seseorang hamba apabila ia selalu mengerjakan hal yang tidak berguna. Dan seandainya ada sesaat saja dari umurnya yang telah digunakannya pada hal yang bukan tujuan hidupnya (beribadah kepada Allah) maka layaklah penyesalan (di hari kiamat nanti) dan siapa yang umurnya lebih dari 40 tahun sedangkan kebaikannya masih belum dapat melebihi kejahatannya maka layaklah ia mempersiapkan dirinya untuk memasuki api neraka.

Ilmu Itu Tidak Berguna Jika tidak dilaksanakan

Wahai Anakku Yang Tercinta;

Jaganlah engkau menjadi orang yang bangkrut pada amalnya dan janganlah kamu jadikan dirimu itu kosong dari hal yang menguntungkan dan yakinlah sesungguhnya ilmu semata-mata belum menjamin keselamatanmu dikhirat kelak. Mafhum dari kenyataan di atas itu adalah: Ilmu tanpa amal tidak akan berguna. Ilmu akan menjadi berguna bila mana kita mengamalkannya dalam kehidupan seharian kita.kita juga dituntut agar mengisi jiwa yang kosong dengan berusaha menuntut ilmu.Firman Allah dalam Surah Al-Kahfi: 110

فمن كان يرجوا لقآء ربه فليعمل عملا صلحا
Artinya:

Maka siapa yang mengharap akan bertemu Tuhannya, maka hendaklah ia beramal akan amalan yang saleh.

Sesungguhnya dalil tentang klaim agar kita beramal dengan ilmu banyak sekali.

Ikhlaskan Niat

Wahai Anakku Yang Tercinta;

Berapa banyak dari malam-malam yang telah engkau penuhkan dengan berjaga untuk mengulang dan menatap kitab dan berapa lama engkau telah menahan tidur.

Aku tidak pasti apakah niat yang mendorong engkau berbuat demikian, apakah hanya semata-mata mencari keuntungan dunia, menghimpun segala mata benda dan mencapai posisi yang tertinggi serta membanggakan kemampuan mu di hadapan teman-teman. Jika ini niatmu maka engkau akan rugi serugi-ruginya.

Namun seandainya niatmu itu adalah untuk menghidupkan segala syariat Nabi Muhammad SAW dan berbuat akhlakmu, serta berusaha memecahkan keinginan nafsumu yang sering terangsang ke arah kejahatan, maka beruntunglah engkau seribu keuntungan. Seorang anggota syair telah berkata:

سهر العيون لغير وجهك ضائع وبكاؤهن لغير فقدك باطل

Artinya:

Tidur kalau bukan karena zat-Mu adalah sia-sia dan menangis kalau bukan karena kehilangan-Mu adalah tidak berguna.

Hakikat Hidup, Cinta & Amal

Wahai Anakku Yang Tercinta;

عش ما شئت فإنك ميت, وأحبب ما شئت فإنك مفارقه, واعمل ما شئت فإنك مجزي به.

Artinya:

Hiduplah kamu sesuka hatimu karena engkau pasti akan mati dan cintailah apa saja yang kamu kehendaki karena engkau pasti akan berpisah dengannya dan buatlah apa saja yang kamu kehendaki karena engkau akan dibalas menurut amal perbuatanmu.

Inilah sebagian nasihat Imam Al-Ghazali yang terkandung dalam kitab tersebut Ayyuhal Walad

0 komentar: