Assalamu’alakum Wr. Wb.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ،
الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن،
وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin wal muslimat yang
dirahmati AllahPada kesempatan yang indah ini perkenankanlah ananda
menyampaikan pidato yang berjudul “mensyukuri nikmat Allah”
Teman-teman, siapa yang tahu arti syukur itu..?
Arti syukur adalah berterima kasih dan memuji si pemberi nikmat yaitu Allah SWT
baik secara langsung maupun tidak secara langsung atas karunia atau kebaikan
dari Allah.
Pengungkapan rasa syukur meliputi tiga hal yaitu :
Teman-teman…..! ingin tahu ‘kan?
Yang pertama, Mengakui nikmat dalam batin. Artinya kita meyakini bahwa apa saja
yang telah kita rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, itu adalah
dari Allah SWT.
Adapun yang selanjunya adalah membicarakan secara lahir atau lisan yang artinya
kita senantiasa mengingat dan menyebut-nyebut kemurahan dan kenikmatan Allah
yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Ad-Dhuha ayat 11 yang bunyinya “
yang artinya ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah
kamu menyebut-nyebutnya.”
Teman-teman ingin tahu yang terakhir?
Cara besyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana
taat kepada Allah. Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila
faktor yang ketiga ini dapat direalisasikan. Dan hanya orang-orang yang
berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik-baiknya. Merekalah yang tahu hakikat
syukur yang sebenarnya.
Kalau kita lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah
yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya.
Dari nikmat hidup, sarana prasarana penunjang, sampai nikmat yang terbesar
yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kita hitung nikmat Allah niscaya kita
takkan mampu menghitungya.
Hal itu karena nikmat Allah sangatlah banyak, sebagaimana Allah berfirman “Wa
inn ta’udduu ni’matallallohi laatuhsyuuhaa” yang artinya dan jikalau kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu takkan dapat menghitungnya.”
Hadirin yang rahmati Allah.
Oleh karenanya sepantasnyalah kita selaku hamba Allah yang begitu banyak
mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugerahnya.
Bahkan rasulullah pun tak henti-hentinya untuk selalu berdo’a dan berusaha
untuk menjadi hamba yang selalu bersyukur.
Hal itu mencontohkan, hendaknya seorang hamba selalu bersyukur atas apa yang
dianugerahkan Allah kepadanya.
Untuk mendorong para hamba-Nya untuk selalu bersykur, Allah menjanjikan akan
menambah dengan tambahan yng berlipat ganda dan sebaliknya Allah akan
memberikan adzab yang pedih bagi mereka yang mengingkari nikmat Allah SWT.
Janji Allah ini dapat kita baca pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim
ayat 7 yang berbunyi “La ingsyakartum la aziidannakum walaingkafartum inna
adzabii lasyadid”
“Sungguh bila kamu bersyukur atas nikmat-Ku akan Aku tambah nikmat-Ku kepadamu
namun apabila kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih”
Hadirin yang di rahmati Allah.
Dengan demikian, jika kita dapat mengamalkan firman Allah tersebut, Allah pasti
akan melipatgandakan nikmat-Nya dan menjauhkan adzab-Nya.
Demikian yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita
amalkan dalam kehidupan. Amin Yaa Robbal ‘Alamin.
“Membajak sawah ketika turun hujan, Kalau ada kata yang salah mohon dimaafkan.”
Billahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Post a Comment