WAHYU DAN NABI MUHAMMAD
The History of The Qur'anic Text hal 43 - 48
Dari sejarah Islam kita akan melihat
jejak risalah Nabi Muhammad, sifat dan kaitannya dengan ajaran para nabi
terdahulu. Allah swt. menciptakan umat manusia dengan satu tujuan agar
menghambakan diri kepada-Nya, meski la tidak memerlukan seseorang agar menyembah
karena tidak akan menambah arti kebesaran-Nya. Tata cara penyembahan tidak
diserahkan pada individu, namun secara eksplisit dijelaskan oleh para nabi dan
rasul-Nya. Melihat bahwa semua rasul menerima tugas dari Pencipta yang sama,
inti risalah tetap sama saja, hanya beberapa penjelasan praktis yang mengalami
perubahan. Nuh (Noah), Ibrahim (Abraham), Isma'il (Ishamel), Ya'cub (Jacob),
Ishaq (Isaac), Yusuf (Joseph), Dawud (David), Sulaiman (Solomon), `Isa (Jesus),
dan banyak lagi yang tak terhitung, Allah mengutus dengan risalah yang ditujukan
kepada masyarakat tertentu dan berlaku pada masa tertentu pula. Dalam perjalanan
mungkin saja terjadi penyimpangan yang membuat pengikutnya menyembah berhala,
percaya pada klenik dan khurafat, dan melakukan upaya pemalsuan. Kehadiran Nabi
Muhammad, dengan risalah yang tidak tersekat dalam batas kebangsaan dan waktu
tertentu, suatu kepercayaan yang tidak akan mungkin dihapus karena untuk
kepentingan umat manusia sepanjang zaman.
Islam menganggap kaum Yahudi dan Nasrani
sebagai "ahli kitab". Ketiga agama ini memiliki kesamaan asal usul keluarga dan
secara hipotesis menyembah tuhan yang sama, seperti dilakukan oleh Nabi Ibrahim
dan kedua putranya, Isma'il dan Ishaq. Berbicara masalah agama, tentu kita
dihadapkan pada peristilahan yang umum kendati kata-kata itu tampak mirip, bisa
jadi memiliki implikasi yang berlainan. Misalnya, Kitab suci Al-Qur'an
menjelaskan secara rinci bahwa segala sesuatu di alam ini diciptakan untuk satu
tujuan agar menyembah Allah, tetapi dalam mitologi Yahudi semua alam ini
diciptakan untuk menghidupi anak cucu bani Israel saja.1
Selain itu, nabi-nabi ban! Israel
dianggap terlibat dalam membuat gambaran tuhan-tuhan palsu (Aaron) dan bahkan
dalam skandal perzinaan (David), sedangkan Islam menegaskan bahwa semua
nabi-nabi memiliki sifat kesalehan. Sementara, konsep trinitas dalam agama
Kristen-dengan anggapan Jesus seperti terlihat dalam gambaran ajaran gereja sama
sekali bertentangan dengan keesaan Allah dalam ajaran Islam. Kita akan paparkan
sifat kenabian dalam ajaran Islam yang akan jadi dasar utama adanya perbedaan
nyata antara Islam
dan kedua agama itu yang mengalami pencemaran dari konsep monoteisme dan akan
kita jelaskan bahwa Allah %%% menentukan ajaran ideal untuk seluruh alam raya
dalam bentuk wahyu terakhir.
1 . Pencipta dan Beberapa Sifat-Nya
Jelas bahwa kita
tidak menciptakan diri kita sendiri dan tak ada makhluk mana pun yang mampu menciptakan dirinya dari
sesuatu tanpa wujud perantara. Untuk itu, Allah . menjelaskan dalam kitab
suci Al-Qur'an,
"Apakah mereka
diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka
sendiri)?"2
|
Semua makhluk berasal dari Sang Pencipta,
"(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu."3 |
Allah sebagai
Pencipta adalah Mahaunik dan tidak ada menyerupai-Nya. Dia tiada dilahirkan clan
satu-satunya Tuhan,
"Katakanlah, 'Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia'."5 |
Dia Maha Pemurah,
Pengasih, dan Penyayang. Dia membalas semua kebaikan dan menerima tobat orang
yang benar-benar
menyesali perbuatannya.
la memberi ampunan
pada siapa yang ia Kehendaki clan tidak akan memberi ampunan pada setiap
menyekutukan-Nya clan akan mati dalam keadaan dosa yang tak
terampuni.
"Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-2 semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.’”6
|
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."7 |
i. Tujuan Penciptaan Manusia
Allah mencipta manusia semata-mata agar
menghambakan diri kepada-Nya
"Dan Aku tidak menciptakan jin & manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."8 |
Dengan memberi makan,
air minum, tempat
tinggal, reproduksi keturunan, dan banyak lagi lainnya yang berkaitan dengan
kehidupan manusia, menurut Islam, dapat ditransformasikan sebagai amal 'ibadah
jika disertai niat memberi pelayanan terhadap Allah.
ii. Jejak Risalah Para
Nabi
Dalam jiwa manusia,
Allah meniupkan
sifat naluri yang mengantarkan penghambaan kepada-Nya sejauh tidak ada campur
tangan pihak luar.9 Guna
mengatasi kemungkinan adanya pengaruh luaran, Allah swt. mengutus para rasul
dari masa ke masa agar terhindar dari penyembahan berhala atau pun khurafat dan
membimbing manusia pada penyembahan yang benar.
"....dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul."10 |
Allah sebagai Sang
Pencipta membersihkan para utusan-Nya dari segala bentuk perilaku jahat serta
memberi kebaikan budi. Mereka sebagai model percontohan dan memerintahkan semua
pihak agar mengikuti jejak kepemimpinannya dalam menghambakan diri pada Allah
swt.. Esensi risalahnya tak mengenal batas waktu sepanjang
sejarah.
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'.“11 |
Semua risalah para
nabi adalah,
"Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada-Ku."12 |
Ungkapan singkat
"tiada tuhan melainkan Allah"adalah kata kunci yang menyatukan semua para nabi sejak
Nabi Adam hingga Muhammad. Kitab AIQui an menyebut tema ini berulang kali
meminta perhatian khususnya Yahudi dan Nasrani.
2.
Rasul Terakhir
Di daerah tandus lagi panas, Mekah, Nabi
Ibrahim pernah bermimpi bahwa seorang dari bangsa Nomad akan tinggal di lembah tandus itu
yang akan menggembirakan Sang Pencipta:
"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (AI-Qur'an) dan Al-Hikmah (AsSunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."13 |
Dan waktu yang telah ditentukan, di
tempat yang tandus ini, Allah mengabulkan doa yang disemburkan Nabi Ibrahim
lahirnya nabi terakhir untuk seluruh kemanusiaan.
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."14 |
"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."15 |
Sebagaimana yang Allah kehendaki, tibalah seorang
penggembala kambing buta huruf diberi tugas menerima, mengajar, dan menyebarkan
wahyu hingga berakhirnya sejarah: suatu beban yang lebih berat dari apa yang
telah diberikan pada para rasul sebelumnya.
1. Lihat kutipan pada permulaan
bab-bab ke-14 dan 15.
5. Qur'an, 112: 1-4
9. Hal ini dijelaskan dari hadith Nabi yang berbunyi,
"Tiada seorang pun yang lahir namun diciptakan pada sifat yang sebenarnya
(Islam). Adalah kedua orang tua yang membuatnya menjadi Yahudi atau
Kristen atau Majusi..."(Muslim, Sahih, diterjemahkan ke dalam Bahsa Inggris oleh
Abdul Hamid Siddiqi, Sh. M. Ashraf, Kashmiri Bazar - Lahore, Pakistan, hadith
no. 6423).
12. Qur'an, 26:108. Lihat
juga pada surah yang sama pada ayat-ayat seperti no. 110, 126, 131, 144, dan
150.
|
0 komentar:
Post a Comment