MENU BLOG

Saturday 4 October 2014

Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan secara umum berasal dari istilah pedagogi yang berarti pendidikan, dan kata “pedagogia  yang berarti ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata yaitu “paedos dan agoge” yang berarti “saya membimbing, memimpin anak”. Dari pengertian ini, pendidikan dapat diartikan kegiatan seseorang dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.[1]
Menurut Ali Qaimi, arti pendidikan adalah :
1)      Ilmu pengetahuan, karena ia memiliki tema, tujuan dan metode.
2)      Penciptaan, sebab untuk berkembangnya kekuatan-kekuatan yang ada pada diri seseorang, ia harus pasrah untuk diawasi.
3)      Keahlian, sebab ia memperhatikan setiap detail masalah.
4)      Sumbangsih seseorang terhadap masyarakat, karena pendidikan, seseorang menjadi bermanfaat dan mampu mencapai hakikat dirinya.[2]

Sedang menurut Hery Noer Aly dan Munzier S., pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Memang pendidikan merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka.[3]
10
Dalam Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1, pendidikan diartikan :
"Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.",[4]

Sedang pengertian pendidikan dalam kontek Islam dari segi bahasa, maka mengacu pada bahasa Arab, kata “pendidikan” dalam bahasa Arab adalah “tarbiyah” dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa Arab adalah “ta’lim” dengan kata kerja “allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arab adalah “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.[5]
Menurut Abul A’la al-Maududi kata rabbun terdiri dari dua huruf “ra” dan “batasydid yang merupakan pecahan kata dari tarbiyah yang berarti “pendidikan, pengasuhan dan sebagainya. Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti “kekuasaan, perlengkapan pertanggung-jawaban, perbaikan, penyempurnaan dan lain-lain”. Kata ini juga merupakan predikat bagi suatu kebesaran, keagungan, kekuasaan dan kepemimpinan.[6]
Pengertian pendidikan dari segi istilah adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan Rasulullah SAW dalam menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelasanaan ide, pembentukan pribadi muslim.[7]
Dari penjelasan diatas para ahli memformulasikan hakikat pendidikan Islam sebagai berikut:
Menurut Abudin Nata, pendidikan Islam adalah
Pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada ajaran Islam. Karena ajaran Islam berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah, pendapat ulama serta warisan sejarah, maka pendidikan Islampun mendasarkan diri pada al-Qur’an, al-Sunnah, pendapat para ulama serta warisan sejarah tersebut.[8]

Menurut Shonhaji Sholeh, dkk, pendidikan Islam adalah
Proses pertumbuhan dan perkembangan pendidikan yang diselenggarakan oleh umat Islam sepanjang sejarah kebudayaan dan peradabannya.[9]
Menurut Ramayulis, pendidikan Islam adalah
Upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits, melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran latihan serta penggunaan lapangan.[10]

Zakiyah Darajat dkk berpendapat bahwa :
Pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di segi lainnya, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoretis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan Iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individual dan pendidikan masyarakat.[11]

M Athhiyah al-Abrasyi berpendapat, pendidikan Islam adalah :
Upaya yang mempersiapkan individu untuk kehidupan yang lebih sempurna etika, sistematis dalam berpikir, memiliki ketajaman intiusi, giat dalam berkreasi, memiliki toleransi pada lain, berkompetensi dalam mengungkap bahasa lisan dan tulisan serta memiliki beberapa keterampilan.[12]

Menurut Azyumardi Azra memberikan pengertian pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
Sebagai suatu sistem keagamaan-menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilkinya.[13]

Sementara itu, Hasan Langgulung, merumuskan pengertian pendidikan Islam sebagai berikut:
Proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.[14]

Dalam rangka yang lebih terinci, M. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah :
Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.[15]  



[1] Darwyn Syah, dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hal. 2
[2] Ali Qaimi, Mengajarkan Keberanian & Kejujuran Pada Anak, (Bogor: Cahaya, 2003), hal. 110
[3] Hery Noer Aly dan Munzier S., Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung Insani, 2008),hal. 1
[4] Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, Undang-Undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Fokusmedia, 2009), hal. 2
[5] Zakiah Daradjat, dkk., I1mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 25
[6] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal. 14
[7] Zakiah Daradjat, dkk., Op.Cit, hal. 27
[8] Abudin Nata, Filsafat Pendidikan  Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hal. 29
[9] Shonhaji Sholeh, dkk, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), hal. 188
[10] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal. 21
[11] Zakiah Daradjat, dkk., Op.Cit, hal. 28
[12] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Op.Cit, hal. 16
[13]Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Kalmah, 2001), hal. 4
[14] Ibid., hal. 5
[15] Ibid.

0 komentar: