MENU BLOG

Saturday 4 October 2014

Sumber Dasar Pendidikan Islam

Pada masa-masa awal sejarah Islam, fokus kajian utama yang menyita perhatian umat dalam lapangan ilmu pengetahuan adalah pengkajian di bidang kebahasaan, dimana bahasa Arab dalam Al Qur’an merupakan bidang studi utama yang banya diulas orang, bahkan sejak sebelum Islam, yang penyusunannya ketata bahasaannya dirintis oleh Ali.[1] 
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan, harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu, pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan Islam itu dihubungkan. Landasan itu terdiri dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al maslahah al mursalah, istihsan, qiyas dan sebagainya.[2]
Dasar pendidikan Islam tentu saja didasarkan kepada falsafah hidup umat Islam dan tidak didasarkan falsafah hidup suatu negara, sebab pendidikan Islam tersebut dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.[3]
Dasar Pendidikan Islam dapat dibagi kepada tiga kategori yaitu (1) dasar pokok, (2) dasar tambahan dan (3) dasar operasional.[4] 
1.      Dasar Pokok
a.       Al-Qur'an, merupakan kalam Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibrl kepada Rasulullah anak Abdullah dengan lafaz bahasa Arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan petunjuknya serta beribadah membacanya.
b.      Sunnah Nabi SAW, dapat dijadikan dasar pendidikan Islam, karena sunah menjadi sumber utama pendidikan Islam karena Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai tauladan bagi umatnya.
2.      Dasar Tambahan
a.       Perkataan, Perbuatan dan Sikap Para Sahabat, dapat dijadikan pegangan karena Allah sendiri di dalam Al Qur’an surah At Taubah ayat 100, yang memberikan pernyataan :
šcqà)Î6»¡¡9$#ur tbqä9¨rF{$# z`ÏB tûï̍Éf»ygßJø9$# Í$|ÁRF{$#ur tûïÏ%©!$#ur Nèdqãèt7¨?$# 9`»|¡ômÎ*Î/ šÅ̧ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊuur çm÷Ztã £tãr&ur öNçlm; ;M»¨Zy_ ̍ôfs? $ygtFøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #Yt/r& 4 y7Ï9ºsŒ ãöqxÿø9$# ãLìÏàyèø9$# ÇÊÉÉÈ  
Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.[5]
b.      Ijthad, adalah penggunaan akal pikiran oleh fuqaha’-fuqaha’ Islam untuk menetapkan suatu hukum yang belum ada ketetapannya dalam Al Qur;an dan Hadits dengan syarat-syarat tertentu. Ijtihad dapat dilakukan dengan ijma’, qiyas, istihsan, mashalih murshalah dan lain-lain.
c.       Maslahah Mursalah (Kemaslahatan Umat), yaitu menetapkan peraturan atau ketetapan undang-undang yang tidak disebutkan dalam Al Qur’an dan Sunnah atas pertimbangan penarikan kebaikan dan menghindarkan kerusakan.
d.      Urf (Nilai-nilai dan adat Istiadat Masyarakat), adalah sesuatu perbuatan dan perkataan yang menjadikan jiwa merasa tenang mengerjakan suatu perbuatan, karena sejalan dengan akal sehat yang diterima oleh tabiat yang sejahtera.  
3.      Dasar Operasional Pendidikan Islam
Dasar operasional pendidikan Islam merupakan dasar yang terbentuk sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Hasan Langgulung dasar operasional pendidikan Islam terbagi menjadi enam macam, yaitu:
a.       Dasar historis, adalah dasar yang memberikan andil kepada pendidikan dari hasil pengalaman masa lalu, berupa peraturan dan budaya masyarakat.
b.      Dasar sosial, adalah dasar yang memberikan kerangka budaya yang pendidikannya itu berkembang seperti memindahkan, memilih dan mengembangkan kebudayaan.
c.       Dasar ekonomi, adalah dasar yang memberi prespektif terhadap potensi manusia berupa materi dan persiapan yang mengatur sumber-­sumbernya yang bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaannya.
d.      Dasar politik, yaitu dasar yang memberikan bingkai dan ideologi dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat
e.       Dasar Psikologis, yaitu dasar yang memberi informasi tentang watak pelajar-pelajar, guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek, pencapaian dan penilaian dan pengukuran secara bimbingan.
f.       Dasar fisiologis, yaitu dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kapada semua dasar-dasar operasional lainnya.



[1] M. Natsir Arsyad, Seri Buku Pntar Islam I: Seputar Al-Qur’an, Hadits dan Ilmu, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 107-108
[2] Zakiah Daradjat, dkk., Op.Cit, hal. 19
[3] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Op.Cit, hal. 121
[4] Ibid., hal. 122-131
[5] Departemen Agama RI, Al-Qur’anul Karim Terjemah Per-kata Type Hijaz, Syaamil Al-Qur’an (Bandung; 2007), hal. 601

0 komentar: