Diskriminasi merujuk kepada pelayanan
yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini
dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk
membeda-bedakan yang lain. Ketika
seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik kelamin, ras, agama
dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga
merupakan dasar dari tindakan diskriminasi.
Berikut adalah beberapa contoh diskriminasi :
·
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan
karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin,
ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
·
Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat
peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Suatu hal yang berkaitan
apabila seorang individu mempunyai prasangka rasial biasanya bertindak diskrimintif kepada ras yang diprasangkanya. Tetapi dapat pula yang bertindak
diskriminatif tanpa didasari prasangka, dan sebaliknya seorang berprasangka
dapat saja bertindak diskriminatif. Perbedaan terpokok antara prasangka dan
diskriminasi adalah bahwa prasangka menunjukkan pada aspek sikap, sedangkan
diskriminatif pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan
untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau
situasi. Sikap seseorang baru diketahui bila ia sudah bertindak atau bertingkah
laku. Oleh karena itu bisa saja bahwa sikap bertentangan dengan tingkah laku
atau tindakan. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak tampak, dan
sebagai tindak lanjut timbul tindakan, aksi yang sifatnya realistis. Dengan
demikian dikriminatif merupakan tindakan yang realistis, sedangkan prasangka
tidak realistis dan hanya diketahui oleh diri individu masing - masing
Sebab – sebab timbulnya
prasangka dan diskriminasi :
a) Belatar belakang sejarah
Oarang – orang kulit putih di Amerika
Srikat beprasangka negatif terhadap orang – orang Negro, belatar belakang pada
sejarah masa lampau, bahwa orang – orang kulit putih sebagai tuan dan orang
orang Negro berstatus sebagai budak. Walaupun reputasi dan prestasi orang –
orang Negro dewasa ini cukup dapat dibanggakan, terutama dalam bidang olahraga,
akan tetapi prasangka terhadap orang – orang Negro sebagai biang keladi
kerusuhan dan keonaran belum sirna sampai dengan generasi – generasi sekarang
ini.
b) Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio
– kultural dan situasional
suatu prasangka muncul dan berkembang dari
suatu individu terhadap individu lain, atau terhadap kelompok sosial tertentu
manakala terjadi penurunan status atau terjadi Pemtusan Hubungan Kerja (PHK)
oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawannya.
Pada sisi lain prasangka bisa berkembang
lebih jauh sebagai akibat adanya jurang pisah antara kelompok orang – orang
kaya dengan orang – orang miskin. Harta kekayaan orang – orang kaya baru,
diprasangkai bahwa harta – harta itu didapat dari usaha – usaha yang tidak
halal. Antara lain dari usha korupsi dan penyalah gunaan wewenang sebagai pejabat
dan lain sebagainya.
c) Bersumber dari faktor kepribadian
Keadaan frustasi dari beberapa orang atau
kelompok sosial tertentu merupakan kondisi yang cukup untuk menimbulkan tingkah
laku agresif. Para ahli beranggapan bahwa prasangka lebih dominan disebabkan
tipe kepribadian orang – orang tertentu. Tipe authoritarian personality adalah
sebagai ciri kepribadian seseorang yang penuh prasangka, dengan ciri- ciri
bersifat konserfatif dan bersifat tertutup.
d) Belatar belakang dari perbedaan keyakinan,
kepercayaan dan agama
Bisa ditambah lagi dengan perbedaan
pandangan politik, ekonomi dan ideologi. Prasangka yang berakar dari hal - hal
tersebut diatas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka yang bersfat universal.
Beberapa diantaranya : konflik Irlandia
Utara dengan Irlandia Selatan, dan perang Irak – Iran yang berakar dari belatar
belakang adanya prasangka agama
/kepercayaan agama.Perang Vietnam, pendudukan Afghanistan oleh Uni Soviet,
konflik – konflik di lingkunga negara Amerika Tengah lebih banyak bermotifkan ideologi
politik, dan strategi polyik global. Muculnya kelompok – kelompok
ekonomi,berdirinya fakta – fakta pertahanan seperti NATO atau SEATO adalah
contoh – contoh yang jelas dan gamblang
berkat dari adanya suatu prasangka dan adanya politik global dari negara –
negara adikuasa.
0 komentar:
Post a Comment