Pada masa-masa awal sejarah Islam, fokus kajian
utama yang menyita perhatian umat dalam lapangan ilmu pengetahuan adalah pengkajian
di bidang kebahasaan, dimana bahasa Arab dalam Al Qur’an merupakan bidang studi
utama yang banya diulas orang, bahkan sejak sebelum Islam, yang penyusunannya ketata
bahasaannya dirintis oleh Ali.[1]
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja
untuk mencapai tujuan, harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan
kuat. Oleh karena itu, pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus
mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan
Islam itu dihubungkan. Landasan itu terdiri dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al maslahah al mursalah,
istihsan, qiyas dan sebagainya.[2]
Dasar pendidikan Islam tentu saja didasarkan kepada
falsafah hidup umat Islam dan tidak didasarkan falsafah hidup suatu negara,
sebab pendidikan Islam tersebut dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.[3]
Dasar Pendidikan Islam dapat dibagi kepada tiga
kategori yaitu (1) dasar pokok, (2) dasar tambahan dan (3) dasar operasional.[4]
1.
Dasar Pokok
a.
Al-Qur'an, merupakan
kalam Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibrl kepada Rasulullah anak
Abdullah dengan lafaz bahasa Arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi
Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan petunjuknya
serta beribadah membacanya.
b.
Sunnah Nabi SAW, dapat
dijadikan dasar pendidikan Islam, karena sunah menjadi sumber utama pendidikan
Islam karena Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai tauladan bagi umatnya.
2.
Dasar Tambahan
a.
Perkataan, Perbuatan dan Sikap Para Sahabat,
dapat dijadikan pegangan karena Allah sendiri di dalam Al Qur’an surah At
Taubah ayat 100, yang memberikan pernyataan :
cqà)Î6»¡¡9$#ur tbqä9¨rF{$#
z`ÏB
tûïÌÉf»ygßJø9$#
Í$|ÁRF{$#ur
tûïÏ%©!$#ur
Nèdqãèt7¨?$#
9`»|¡ômÎ*Î/
Å̧
ª!$#
öNåk÷]tã
(#qàÊuur
çm÷Ztã
£tãr&ur
öNçlm;
;MȬZy_
Ìôfs?
$ygtFøtrB
ã»yg÷RF{$#
tûïÏ$Î#»yz
!$pkÏù
#Yt/r&
4
y7Ï9ºs
ãöqxÿø9$#
ãLìÏàyèø9$#
ÇÊÉÉÈ
Artinya :
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin
dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.[5]
b.
Ijthad,
adalah penggunaan akal pikiran oleh fuqaha’-fuqaha’ Islam untuk menetapkan
suatu hukum yang belum ada ketetapannya dalam Al Qur;an dan Hadits dengan
syarat-syarat tertentu. Ijtihad dapat dilakukan dengan ijma’, qiyas, istihsan, mashalih
murshalah dan lain-lain.
c.
Maslahah
Mursalah (Kemaslahatan Umat), yaitu menetapkan peraturan atau
ketetapan undang-undang yang tidak disebutkan dalam Al Qur’an dan Sunnah atas
pertimbangan penarikan kebaikan dan menghindarkan kerusakan.
d.
Urf
(Nilai-nilai dan adat Istiadat Masyarakat), adalah sesuatu perbuatan dan perkataan yang
menjadikan jiwa merasa tenang mengerjakan suatu perbuatan, karena sejalan
dengan akal sehat yang diterima oleh tabiat yang sejahtera.
3.
Dasar Operasional Pendidikan Islam
Dasar operasional pendidikan Islam merupakan dasar yang
terbentuk sebagai aktualisasi dari dasar ideal. Menurut Hasan Langgulung dasar
operasional pendidikan Islam terbagi menjadi enam macam, yaitu:
a.
Dasar historis, adalah dasar yang memberikan andil kepada pendidikan dari hasil pengalaman masa lalu, berupa peraturan
dan budaya masyarakat.
b.
Dasar sosial, adalah dasar yang memberikan kerangka budaya yang pendidikannya itu
berkembang seperti memindahkan, memilih dan mengembangkan kebudayaan.
c.
Dasar ekonomi, adalah dasar yang memberi prespektif terhadap potensi manusia berupa materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya yang bertanggung jawab terhadap anggaran pembelanjaannya.
d.
Dasar politik, yaitu dasar yang memberikan bingkai dan
ideologi dasar yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat
e.
Dasar Psikologis, yaitu dasar yang memberi informasi tentang watak
pelajar-pelajar, guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek, pencapaian dan
penilaian dan pengukuran secara bimbingan.
f.
Dasar fisiologis, yaitu dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kapada semua dasar-dasar operasional
lainnya.
[1] M.
Natsir Arsyad, Seri Buku Pntar Islam I:
Seputar Al-Qur’an, Hadits dan Ilmu, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 107-108
[3]
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,
Op.Cit, hal. 121
[4]
Ibid., hal. 122-131
[5] Departemen Agama RI, Al-Qur’anul Karim Terjemah Per-kata Type Hijaz, Syaamil Al-Qur’an (Bandung; 2007), hal. 601
0 komentar:
Post a Comment