Seseorang
yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi
seorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukuman didalam
neraka, yaitu sampai di gantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.
Kaum
wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup
dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka
lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang
tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah
hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris
terakhir sbb:
“….. Barang
siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah
pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”.
Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi
kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur
ayat 59.
Dan apabila anak-anakmu telah sampai
umur balig, Maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izin[1049]. Demikianlah Allah menjelaskan
ayat-ayat-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[1049] Maksudnya: anak-anak dari orang-orang yang merdeka
yang bukan mahram, yang telah balig haruslah meminta izin lebih dahulu kalau
hendak masuk menurut cara orang-orang yang tersebut dalam ayat 27 dan 28 surat
ini meminta izin.
Jadi kaum wanita yang tak memakainya,
mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan
Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan
haji mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan
sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa
seperti:“Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,”.
Contoh segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau
dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran
tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu
tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang
bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran,
begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya
diingkari.
Di dalam surat
Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau
memakai jilbab, yang berbunyi sbb.:
“Orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh
pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa
yang telah mereka kerjakan?”
Kaum wanita
yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat
Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka.
Sungguh-sungguh betul harus dikasihani wanita seperti ini dengan
menyadarkan mereka supaya patuh kepada Allah, yaitu keharusan memakai jilbab
didalam hidup mereka. Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, mengucapkan
“Allahu Akbar” didalam shalat mereka, yang artinya “Allah Yang Maha Besar”,
Dialah yang Maha Kuasa dan pemimpin tertinggi yang harus dipatuhi seluruh
perintahNya, sedang dia adalah hamba Allah yang lemah dan hina dia yang tak
berdaya sama sekali.
Tetapi diluar shalat dia tak mau memakai jilbab yang melambangkan ciri khas
seorang wanita muslimah. Kalau begitu ucapan “Allahu Akbar” didalam shalat
mereka adalah kosong tidak berbekas dihati mereka.
Jadi dapat dimengerti kenapa shalat mereka tidak ada nilainya disisi Allah,
atau telah hapus pahalanya sesuai dengan bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris
terakhir dan surat Al A’raaf ayat 147 di atas tadi.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat Allah
surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap
perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat di bawah ini mereka
kekal didalam neraka:
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,
atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.
Dan al ahzhab ayat 59 yang berbunyi Sbb.
59. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232]
ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1232] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup
kepala, muka dan dada.
Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena ada. Syafaat
atau pertolongan Nabi Muhammad SAW yang memohon kepada Allah agar ummat yang
berdosa dikeluarkan dari neraka. Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka,
mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita
yang tak mau memakai jilbab, tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah,
sebab itulah mereka kekal didalam neraka.
Seseorang yang
sadar akan dosanya digambarkan Nabi Muhammad SAW seperti bunyi hadits yang
artinya seperti:
“Sesungguhnya
seorang mukmin dosanya itu bagaikan bukit besar yang kuatir jatuh padanya,
sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan lalat yang hinggap diatas
hidungnya”. (Riwayat: ……………………)
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanya hati nurani
mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu
jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa
mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam
hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takutnya kepada Allah,
sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36
di atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW
nanti di akhirat.
Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka mendirikan
shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah
telah terjadi di zaman kita ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat,
kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh
seluruh ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan
jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman
ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai
jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup
beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana
ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan
mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
(Riwayat: ……………………)
Tafsir “…sebenarnya
bukan mendirikan shalat…” dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka
tidak ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita
mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada
kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun
mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup, apakah
kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku
tangan membiarkan kaum wanita berada berketerusan.
0 komentar:
Post a Comment