Manajemen pendidikan Islam mencakup
objek bahasan yang cukup komplek, yang dapat dipertimbangkan atau dijadikan bahan
dalam merumuskan kaidah-kaidahnya. Masing-masing bahan itu diintegrasikan untuk
mewujudkan manajemen pendidikan yang bercirikhas Islam. Istilah Islam yang
melekat pada kata manajemen bisa berupa Islam wahyu dan Islam budaya. Islam
wahyu meliputi al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi, baik hadits Nabawi maupun
hadits Qudsi. Sedangkan Islam budaya meliputi ungkapan sahabat Nabi, pemahaman
ulama, pemahaman cendekiawan Muslim dan budaya umat Islam. Kata Islam yang
menjadi identitas manajemen pendidikan ini dimaksudkan mencakup makna keduanya,
yakni Islam wahyu dan Islam budaya.
Oleh karena itu, dalam membahas
manajemen pendidikan Islam senantiasa melibatkan wahyu dan budaya kaum Muslimin
ditambah kaidah-kaidah manajemen pendidikan secara umum. Maka pembahasan ini
akan mempertimbangkan bahan-bahan sebagai berikut:
1. Teks-teks wahyu baik al-Qur’an
maupun hadits yang terkait dengan manajemen pendidikan.
2. Perkataan-perkataan (aqwâl)
pada sahabat Nabi maupun ulama dan cendikiawan Muslim yang terkait dengan
manajemen pendidikan.
3. Realitas perkembangan lembaga
pendidikan Islam.
4. Kultur komunitas (pimpinan dan
pegawai) lembaga pendidikan Islam.
5. Ketentuan kaidah-kaidah manajemen
pendidikan.
Kaidah-kaidah umum manajemen
pendidikan tersebut misalnya pemberian otonomi yang luas kepada sekolah,
partisipasi masyarakat dan orang tua, kepemimpinan yang demokratis dan
profesional, dan team work yang kompak dan transparan dan lain sebagainya.
Karena masih banyak lagi kaidah-kaidah manajemen pendidikan secara umum yang
belum diungkapkan seperti evaluasi dan lain-lain.
0 komentar:
Post a Comment