MENU BLOG

Friday, 3 October 2014

HUBUNGAN MANUSIA DAN ALLAH SWT

Hak Allah dan Kewajiban Manusia

Setelah manusia diciptakan, Allah SWT tidak membiarkan begitu saja, tetapi untuk kepentingan dan keperluannya, Allah telah menyediakan keperluannya di alam semesta.
Secara garis besar hak Allah SWT yang berarti kewajiban manusia kepadaNya terbagi menjadi dua:
 Hak yang berhubungan dengan tindakan yaitu antara lain menunaikan shalat dan puasa ramadhan.§
§ Hak yang berhubungan dengan keimanan ( kepercayaan). Setiap orang wajib beriman kepada Allah SWT, ia adalah tempat berlindung, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan dan tidak ada bandinganNya.

Berkenaan dengan hak-hak Allah Dan hak manusia, Allah berfirman dalam hadits qudsi : Tidaklah Aku akan memperhatikan hak hambaku, sebelum ia menunaikan hakku (HR Thabrani dari Ibnu Abbas ra).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa tidaklah etis bagi manusia mengharap sesuatu sebagai haknya dari Allah sebelum ia mengerjakan apa yang menjadi kewajiban kepadaNya. Sebaliknya jika manusia memenuhi hak-hak Allah, maka sudah pasti Allah akan memberikan yang terbaik baginya.

Seorang mukmin harus memahami bagaimana hubungan yang seharusnya dibina dengan Allah SWT sebagai Rabb-Nya dan Ilah-Nya. Hal yang penting di dalam membina hubungan itu, manusia harus lebih dahulu mengenal betul siapa Allah. Bukan untuk mengenali zatnya tetapi mengenali landasan dasarNya ( masdarul ulmu) atau ilmu-ilmu Allah dengan memahami bagaimana luasnya kekuasaan dan ilmu Allah, dengan begitu akan timbul rasa kagum dan takut kepada Allah sekaligus menyadari betapa kecil dan hina dirinya.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manusia haruslah selalu menjaga hubungan dengan Allah SWT karena hubungan sang pencipta dan yang diciptakan adalah suatu hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT, mustahil bisa berlepas diri dari keterikatannya denganNya. Bagaimanapun tidak percayanya manusia dengan Allah, suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar manusia akan mengikuti sunatullah yang berlaku di alam semesta ini. sesungguhnya hubungan antara Allah dan manusia sudah disadari oleh sebagian besar manusia sejak dahulu. Mereka sudah mendudukkan Allah sebagai Rabb ( pencipta alam semesta) tapi mereka masih terhalangi oleh kejahilan atau kesombongan untuk menempatkan Allah sebagai Ilah ( yang disembah atau diabdi).


Pemahaman itu akan berlanjut dengan kembalinya ia pada hakikat penciptanya dan mengikuti landasan hidup yang telah digariskan oleh Allah SWT.
Ada tiga hal yang dapat dijelaskan di dalam hubungan antara manusia (mukmin) dan Allah setelah manusia mengenali Allah dengan benar. Pertama, hubungan itu akan ditandai dengan adanya rasa mahabah ( cinta ) yang sangat tinggi terhadap Allah bahkan mengalahkan rasa cintanya kepada manusia lain ataupun benda yang dimilikinya.

Kedua, Didalam Al quran Allah mengibaratkan hubungan manusia ( mukmin) dan Allah itu adalah seperti tijarah (jual beli )yang akan menyelamatkan orang-orang dari azab yang pedih. jual beli itu berupa keimanan kepada Allah SWT dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Allah juga mengibaratkan Amal sholih seorang mukmin sebagai pinjaman yang diberikan kepada Allah, pinjaman itu dapat berupa tenaga ataupun harta. Walaupun hakikatnya semua harta dilangit dan dibumi adalah milik Allah dan diberikan sementara untuk manusia dan jika manusia membelanjakannya di jalan Allah maka niscaya Allah akan mengembalikannya dengan berlipat ganda dan tidak terbatas.

Ketiga; hubungan manusia ( mukmin ) dan Allah itu ditandai dengan adanya amal sholih. Manusia terikat dan terlibat di dalamnya, baik amal yang bersifat umum ( ibadah) maupun amal khusus ( da’wah). Amal tersebut lebih dari sekedar untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk mengajak orang lain beribadah.

Semua manusia ( mukmin ) menjaga hubungannya dengan Allah SWT semata –mata untuk mendapatkan ridhoNya akan tetapi manusia juga harus mengingat bahwa tidak hanya menjaga hubungan dengan Allah saja yang utama tetapi dengan sesama manusia dan alam sekitar juga harus seimbang. 

0 komentar: